Kamis, 04 Mei 2023

Akhir Dari Move On

 Serius ini yang terakhir.

janji deh..

Soal ramadhan yang lalu, dan saya yang sudah sepenuhnya ikhlas hingga lebaran sebuah cerita yang membuat saya kembali teringat kepada orang yang sama.

Dalam hati seperti ada sesuatu yang tidak bisa di jelaskan, bagaimana saya yang sudah bisa move on dari segala perasaan saya hemp i mean agak sedikit hmm gitu deh perasaan saya waktu itu, tidak logic.

Mungkin ya mungkin agak sedikit sama perihal dengan beberapa sifat mungkin satu atau dua sih, yang saya  bayangkan, dan saya tidak menampik itu adanya, tapi beberapa hal ternyata jauh.

Selepas magrib itu saya bershalawat karena posisinya saya tidak bisa shalat dan saya berdoa kepada Allah, lalu menghubungi orang terdekatnya dengan niat sambung silaturrahmi juga menuruti dari saran mamak yang mengatakan tidak baik memutuskan tali silaturrahmi,oke saya coba dan ternyata asalnya dia aja yang ramah dan baik hati itu dan mudah bergaul saja membuat saya agak senang dan menepis segala ragu-ragu saat saya menyapanya.

bismillah deh, niatnya baik aja tu..

Dan hari itu saya memposting momen silaturahmi saya, memang saya suka, dan baju yang saya pakai itu adalah baju yang saya pakai di hari lebaran pertama, yang saya pakai beberapa jam saja sebelum kemudian saya tidur di sampai sore di kamar, hehe

Dan tak lama berselang, saya mendapati dia yang memposting foto kemesraannya dengan calonnya.

dan resmilah, malam itu perasaan saya tidak bersisa sedikit pun.

mungkin postingan-postingan yang kemarin agak masih wajar sih, tapi yang kali ini, hmm sampai dalam shalat saya teringat dan saya merasa gimana gitu.

bukan, tentu saya tidak menjugde mereka, tapi ya yang ditampilkan itu secara tidak sadar mengundang orang yang melihatnya untuk itu.

(btw ini ditulis pas azan subuh, jadi agak buru-buru gitu, biar gak telat shalatnya)

Dan setelah hari itu setiap membayangkannya saja saya jadi geli gimana gitu,

bukan karena bagaimana-bagaimana, its about the cover it.

entahlah, kadang untuk urusan yang satu itu manusia sulit sekali memang. banyak yang menyepelekan dan makanya mending nikah aja gasih.

Balasan Chat Orang Terdekatnya Membuat Saya Berfikir, Biarkan Saja Mereka Bekarya

(Lanjut setelah shalat subuh)

Hmm, yang perlu saya yakini sebelum sesudanya, mungkin niat mereka baik ya, tapi tidak perlulah berbohong untuk mengarang cerita seperti itu, apalagi bohongnya kurang teknik.

kenapa harus mengatakan jika dia di jodohkan,

Oke ya, ya mungkin niatnya agar saya tidak sakit hati.

Tapi kan, apapun niat dan latar belakangnya namanya bohong itu tetap tidak bisa dibenarkan.

Oke, mungkin ia benar awalnya saya sedikit agak kecewa dengan itu, secara saya hampir menyukai dia tapi saya bukan orang yang menye-menye tentang hal ini, tentang perasaan ini, dan saya tidak banyak mungkin sedikit paham apa itu takdir.

Saya bukan takdirnya aja sih..

udah gitu aja.

Tak perlulah mengatakan jika mereka sudah menikah, tak perlulah membuat karya se.perti itu, mungkin saya adalah penggemar cerita absurd, bukan hanya milik mereka tapi milik orang lain juga, tapi kisah fiksi yang dikatakan non oleh penulisnya jelas itu bukan kesukaan saya.

Saya bahkan sudah tau cerita mereka awal mula bertemu, dan itu dari adiknya itu, kemudian si cewek addalah adik dari salah satu teman tempat mengajarnya dan dia kemudian menjadi dekat, trus dari kanpan mereka dekat saya sudah tau, yaitu dari hari dia kecewa mungkin dengan saya dan saya juga kecewa dengannya ng saat itu semakin saya kecewa saya mencari pelampiasannya dengan hal yang hmep saya akui sedikit norak waktu itu, dengan kebanyakan story dan lapor di media sosial.

Harusnya kalau mau nulis, nulis aja sih, ngapain lapor di media sosial apalagi di lihat olehnya kan.

Dahlah, astaghfirullah banget saya.

Kami menjadi asing lagi tanpa bertemu dan dekat sebelumnya adi real.

Saya juga tau asal kakak itu, ayahnya nama lengkapnya jumlah saudaranya, pekerjaan ayahnya juga ibunya dan apa yang disenanginya.

kakak itu berumur diatasku, dengan profesi yang mungkin bisa diperhitungkan, juga dia dan juga bestienya, bukannya sudah saya bilang jika qadarullah saya tau bagaimana caranya orang berbohong, mungkin tak begitu ahli, tapi alhamdulillah untuk urusan ini saya paham.

Dahlah..

Apalagi bilang jika sudah nikah dan hamil. Heump apakah pengakuan itu karena pada suatu hari saya mengatakan tentang hal itu, dan dia menjawabnya dengan nada sedikit kecewa, padahal saya tidak bermaksud yang lain, cuma menjawab sekenanya saja dari pembahan itu. Pembahasan dosa yang bahkan sampai hari ini saya sangat sesali.

Tidak berniat  apapun, tapi ya namnya manusia dengan spekulasi pikirannya masing-masing mungkin salah dan membuat dia tersinggung, maka saya dengan kerendahan hati saya meminta maaf untuk hal itu, sungguh saya kira itu hal yang biasa saja.

Dan, saya tau jika kalian belum menikah saat poto itu di post, foto yang menodai jilba lebar itu di post, apalagi hamil muda, saat itu, saat ini saya tidak tau lagian saya tidak berniat mencari tau lagi, untuk apa, saya sudah kudung geli dengan itu,

Well, jelas satu kali lagi, saya tidak menghakimi perbuatanya, tapi dalam pengetahuan saya dan juga agama yang menjadi simbol kita itu tetap itu salah, perbuatannya itu salah, dari manusia-manusia dewasa yang sudah paham akan hal itu dan dengan tanggung jawab sebab akibat dari perbuatannya.

Mungkin banyak juga yang lebih dari itu, tapi mereka tidak memamerkannya. Melanggar aturan sang pencipta kok di pamer ya.

Yasudah saya tak mau heran, sebab dari mengenai umur mereka lebih senior dari saya, dari pendidikan sekolah sang calonnya lebih tinggi dari saya.

Tapi saya bersyukur pada lain hal, sejak hari itu, rasa saya sama sekali tidak ada sisanya tersapu bersih rata tanah. Tidak ada ingatan apalagi ego untuknya lagi, Alhamdulillah.

 

Kekuatannya Karena Doa

Doa adalah senjatanya kaum muslimin, setelah membaca kisah kecewa saya disini ternyata tahun-tahun itu saya amat jauh dari doa, jauh dari pencipta hingga saya sedikit rapuh. tulisan saya agak sedikit menye-menye disini, tapi percayalah saya tidak senorak dan saemnyedihkan dari apa yang tuliss karena disni kebanyaknnya saya buka buat nulis saat saya sedaang down parah.

Dan hari itu sayaa lupa menguatkan doa, hingga mal itu saya berdoa untuk di tujukan dan taraa, kami memnag tidak satu takdir.


(Aduh ngantuk lagi, mana banyak banget yang perlu kutulisni)

Aceh menahan ngantuk, 05 Mei 2923 06.30



































Selasa, 28 Maret 2023

Bagas Namanya

Sebuah catatan di

19 Desember 2021 at 20:22

Bagus Namanya

 

Sama halnya dia pernah menilai tentangku walau belum pernah bertemu dan beberapa kali chatingan lewat udara, aku pun juga sadar gak sadar diam-diam juga menilainya ya kan.

Aku pertama mengenalnya itu bulan September, September ceria dengan ambius untuk menjadi ASN gagal haha, btw tahun ini banyak banget pengalaman baru yang menandai bahwa diri ini benar-benar lagi masuk pada tahap live in a quarter crisis akut. 

Nilainya cuma beda dua poin gaes sama yang di peringkat atasku, dan itu di TKP lagi, heump ya..

Dimana seorang introvert yang tiba-tiba menjadi ingin lebih terbuka, lebih percaya diri dan berani untuk ngungkapin perasaannya. Hei, you was grow up Ra, itu tiap kali aku ucapkan pada diriku sendiri ketika sedang menghadapi diriku yang sedang merasa insecure pada diri sendiri, pada lingkungan baru dan orang-orang baru yang tiba-tiba ingin mencekat, tiba-tiba ingin sok dekat.

 Mungkin kalian gak akan paham bagaimana maksudku. Intinya aku menyadari, dalam tidur malamku yang sering terjaga pada pertengahan malam, ada banyak yang ingin dekat tapi kemudian mereka mereka cuek karena berpikir aku tidak mengingainkan mereka padahal aku yang terlalu insecure pada diriku sendiri.

Its oke, aku gak sedang mau bilang itu.

Takengon City

September itu setelah menimbang dan memutuskan dengan Rena sahabat gilaku, oke oke i was promise to mya self to just say positive word. With Rena sahabat fillahku. Oke dan dua masuyarakat yang ngekor dibelakagn memilih kemana kami pergi kesana mereka pergi.

Takengon ist not bad city, kota yang cantik diantara kota yang bisa kami jangkau dan gak bosan untuk dikunjungi menjadi pilihannya, bertempur dengan orang-orang yang ingin meraih nip.

Honestly menjadi PNS bukanlah cita-citaku, cita-citaku sebanarnya simple aja, mau kaya dari rumah, gak harus menghabiskan umur di kantor, hei i am a woman dan aku calon ibu, rasanya nanti kalau aku nikah sayang banget anak-anakku dan suamiku gak ada yang urus, ya walaupun sekarang aku bahkan belum bisa sempurna dan baik ngurus diri sendiri, tapi kalau udah nikah karena tanggungan dan ngejar pahala aku pasti akan belajar dan terus belajar untuk bisa untuk mengurus suami dan anak-anakku kelak, dan aku juga pingin kaya, maksudnya punya penghasilan walau stay dirumah, dan sekarang lagi mutar otak untuk ngelakuin sesuatu untuk itu. Kira-kira apa ya, mau buka bisnis juga belum jalan-jalan ini.

I on try with kbm app now (dan penghasilannya baru 500 ribu gaes, gak apa ya gaes, mungkin otw 50 juta ya) dan menulis,tapi ceritaku masih sepi, but aku si positive yang percaya bahwa someday secepatnya insyaAllah aku akan ada di fortune 10 di kbm, dengan nominal pendapatan per bulan bisa nraktir dua kampung. Ya Allah pinginnnn...

Btw kok belum ngena judulnya ya, ohya aku nulis ini pas magrib, dan dengna kondisi mamak yang kurang sehat, yang dari tadi membuatku harus berbaring di sampingnya, ah, kalau mamak kurang sehat akunya selalu ngerasa bersalah karena pernah jadi anak durhaka karena sering nyakitin hatinya. Astagfirullah. Maafkan anakmu yang manis ini Mak.

Ohya kembali ke laptop, kami kenal di grub telegram CPNS takengon, tempat para pejuang nip berkumpul saling share info penting dan dak penting, entahlah. Saat itu lelaki itu, dia tiba-tiba muncul dan minta info penginapan, aku yang punya link penginapan dan kata pemiliknya disuruh promosi ya share terus pas dia nanya.

Dan tiba-tiba dia japri dong, di awal chat bahasanya lucu, entah dimana lucunya, tapi kayanya cossy gitu, nyambung dan mudah menyerap, obrolannya simple tapi gak tau ya, ngalir aja, enak di ajak ngobrol dan diajak ketawa.

I still remember, tanggal 28 september kami chat panjang lebar, dia asik, dan akunya yang kemarin-kemarin pas capek dengan sebuah realita ngebayangin, kayanya enak kalau ada teman yang bisa kita ajak ketawa-ketawa tapi belum saling kenal, teman cerita, pengalihan dari dunia nyata yang kadang terlihat membosankan dan memasang banyak muka.

Ya namanya juga dunia kan. Pasti adalah satu dimana kita merasa bosan mau ngapain, bosan ngadapin orang-orang yang gimana gitukan. Pokoknya bosan aja.Ingin something different. Ohya tapi aku juga menambah kriteria, entah itu cowok atau cewek dia yang baik dan suka terhadap ilmu agama jadi obrolannya nyambung gitu dan malam itu, ketika dia minta akun ig aku, aku jadi berpikir, ya mungkin abang ini jadi temannya.

Obrolan dan obrolannya pun berlanjut dan akhirnya aku tahu dia tinggal di abdya, dekat dengan Aceh Selatan, ini yang agak lucu, dulu ketika orang-orang bertanya aku lagi sama siapa dan anak mana sampai ke tahap pertanyaan kapan nikah aku pasti jawab seenaknya, tahun depan, dan pas ditanya lagi, orang mana aku selalu jawab gampangan , anak Aceh Selatan, padahal aku tidak sedang dekat dengan siapun orang yang dari sana. Oke, tapi dia bukan Aceh Selatan, Abdya. Sekitaran itu juga kali ya. Baiklah.

Aku menjawab Aceh Selatan bukan karena apa, karena kan aku tinggal di Aceh Utara, jadi seru aja kalau misalnya aku jawab Aceh Selatan, haha kan Utara dan Selatan itu jaraknya gimana gitu, dan otakku reflek saja menjawab itu.

Dia teman yang baik menurutku, meskipun awalnya aku agak ragu memberikan nomer WA-ku kepadanya, karena untuk saat ini aku sedang tidak ingin dekat dengan siapa-siapa, setelah si Kadafi itu yang ngajak nikah, kawan si kheron kribo yang sering minta dibuatin nasi goreng gak pernah kubuatin itu, hahah,yang malamnya vidio call pakek masker dan telpon tapi gak ngomong, tiba-tiba ngechat lansung ajak nikah. (Oh satu lagi abang itu, anak di LPD, tapi ya gak usah di ceritakan ya. Ceritanya agak flat istilahnya apa ya) lupa.

Hadeuhhh manusia itu (Khairon dan Kadafi) padahal menurut info dari bang Khairon dia itu cumloade di kampusnya, ohya pernah dia juga pasang profil wa pakek slempang cumloade pas dia telpon aku suatu hari dan aku gak angkat) dan bisa dibilang sholeh karena kata si Keron kribo selalu shalat on time, dan bang khairon sebagai rekan kerjanya adalah pendukung garis keras aku dan khadafi, katanya dia sangat ingin punya saudara seperti Khadafi, dan karena cita-citanya yang luhur itu, jadilah dia jadi memoles namaku secantik mungkin di depan Khadafi dan nama khadafi seganteng mungkin di depanku. 

Selain bakat naturalnya sebagai buaya dia juga berkakat memoles nama permisa..

Kata bang Khairon Kadafi juga sedang cari jodoh, tapi yang kulihat dari gelagat dia sepertinya bukan cari jodoh tapi agak semacam cari mangsa, etahlah, (Fi maaf ya kalau salah) oh bukan aku gak menyebut dia buaya, tapi omongan sama tindakannya aneh. Gak seimbang, dan kemudian omongan dia, terblack list dari pikiranku. Haha.

Bukan gak mau kasih kesempatan, tapi dia memang terlalu kaku, isi chatnya tidak jauh-jauh dari nasi goreng dan kerjaan, ohya aku juga pernah menantang dia ke rumah tapi gak ada tuh boong.

 Sepertinya dia juga ragu sih, karena dia kayanya nyari cewek wanita karir juga, dan aku jelas aku jelas bukan. ;agian saat itu aku emang belum fokus sama namanya pernikahan, hah, kalau misalnya ada dan cocok ya mau aja,  apa aku terlalu milih-milih ya, tapi sebenarnya tipeku dari dulu gak berubah, yang baik, yang ada shalat dan satu lagi yang cinta kepada para Habaib ( I mean bukan dari manhaj wahabi), jujur itu saja soal ganteng dan kaya itu bonus dari Allah yang maha baik, Pengasih dan Penyayang.

Tapi ngomongin pernikahan kok masih berat ya, dan aku masih merasa bersalah pada bang Anda dan bang Wahyu itu. Huffhss.

Padahal dua orang itu yang benar-benar niat baik padaku, duh ya Allah dosa apa hamba hingga begini ya Allah, tapi aku selalu berdoa untuk abang-abang itu, dan satu abang lagi yag kemarin ada niat baik kepadaku agar selalu bahagia, dan sekarang aku yakin mereka bahagia, msekipun satu diantarnya aku block nomernya karena masih  mengirim kalimat andaikan kepadaku, 

dan satu lagi kayaknya kayak kurang suka sama aku, kaya ngesindir-sindir gitulah, padahal aku kan gak kasih kesempatan ya, dan saat itu emang aku masih insecure akut buat nerima dia, secara dia lebih berada, aku dan keluargaku heumpp apa ya istilanya, bukan orang kaya lah, kalau aku boleh langgar janji untuk gak ngucapin kalimat selain kalimat positif kluarga aku itu sdang tahap membangun, dan aku gak bakalan tega ngelangkahin kakakku, aku gak ingin nanti ketika aku nikah kakak aku duduk di bawah ngeliat aku pakek baju pengantin tapi dia belum nikah. Kan jadi sedih kalau bahas ini,

Tapi insya Allah awal januari ini kakak nikah, semoga selalu memberi kebahagiaan bagi kakakku dan semua kakak di dunia ini, termasuk aku dong aku kan punya dua adik juga hehe.

Btw soal Khadafi, memang kami gak berjodoh, lagi-lagi aku insecure karena kata bang Khairon dia anak pegawai PTA dan dia pun sekarang udah kerja di PTA juga, hei dian who are you, and dian said: I am a fortune writer number one (Aamiin ya Allah) hehe aminkan bentar gaess. Kan random lagi akunya. Huhu..

Lagian aku gak terlalu cantik heumpp cuman agak manis sih(ngibur diri) Aku cantik dan manis (Doa) tolong diaminkan permirsa. Haha

Balik lagi ke yang Bagus namanya, jujur kalau seorag lelaki adalah seorang lelaki yang normalnya melihat cewek dari fisiknya dan tentu itu gak subjektif tapi objektif kadar kecantikan menurut level masing-masing cowok yang beda-beda, seorang wanita juga gitu.

Jujur aku sempat baper beberapa kali ketika kami telponan tapi gak pernah lama sih, saat itu kami bahas masalah ayah, dan kalimat “Ayah kita” yang buat aku baper, seumur-umur belum pernah ngomong kayak gitu haha di tengah malam saat aku lagi mengedit cerita bersama gerimish dan juga ditemani kodok-kodok di depan jalan rumahku.

Ohya aku suka karakter dia beberapa, dan itu membuat dia special menurutku, kami pernah chatingan sampai malam dan gak sengaja entah karena kalimatku kali ya yang agak gimana, gak gimana-gimana juga sebenarnya, aku bilang ajak bobok gitu kan, kan biasa kan. Tapi karena jula malam kali ya, jadi agak ngejerumus porno-porno gitu, dan dia bisa ngendaliinnya, lansugn ajak udahan chat agar gak meraja lela dan itu hal sederhana yang buat aku jadi gimana gitu, dia teman yang baik.

Aku juga suka pas dia chat manggil dengan kata “Adeek” bukan “Adk” itu kayanya gimana gitu ya, tapi huhfff... untuk dalam sebuah hubungan rasanya masih sulit. Lagian untuk apa sebuah perasaan yang gimana-mana kalau sama-sama masih dalam abu-abu.

Dan aku tidak suka dia terlalu berekspetasi terlalu atas tentang aku, mungkin karena obrolan aku juga kali ya ada hal yang mungkin tidak sengaja mebuat dia berpikir begitu, dan itu membuat aku memang berpikir kalau dia hanya dalam lingkungan teman saja, tidak lebih, karena kami belum pernah bertemu lain jika sudah pernah bertemu kali ya. Ohya dan aku gak bisa yakin kalau hubungan rasa di dunia nyata akan sama seperti di dunia maya. Dia itu realistis soalnya, aku juga meskipun masih dikit, hehe.

Seleranya sama seperti lelaki kebanyakan juga, tontonannya dan kopi yang selalu menjadi temannya, btw aku juga penikmat kopi dan penikmat segala jenis film, tapi aku gak suka nonton film action sendirian gitu, gak seru gak ada tameng tempat berlindung kalau ada adegan mutilasi dan tembak menemba gitu, ih ngeri.

Ohya dia juga seru orangnya, gak tau aslinya sih ya, aku masih ingat obrolan kami dia yang mau bangun rumah tiga tingkat dengan tiga istri, dan itu benar-benar lucu, juga itu yang membuat beberapa hariku yang sempat berat karena sesuatu hal terasa ringan saja, thanks to ANAK BAIQ.

serius lucu banget, haha dasar..

Selanjutnya apa lagi ya, ohya dia itu punya karakter yang hampir sama dengan bang Mirza, anak baik juga yang sering membuat aku salah berpikir dengan tingkahnya. Ekpresinya sama dan gayanya hampir sama, punya baju batik yang sama lagi, aku melihatnya di story ig dia hari ini, dan itu yang membuat aku tiba-tiba ingin menulis catatan tentang ini. catatan akhir tahun.

Finally, aku mau bilang sama bang BAIQ, semoga dimanapun selalu bahagia dan mendapat seseorang yang sesuai seperti harapan abang, yang abang inginkan untuk jadi teman masa depannya, trus semoga setia, ohya aku percaya dirimu setia kok, meskipun lelaki adalah seorang lelaki tapi dia akan lebih menarik jika dia selalu mencoba menjaga komitmennya, berjuang untuk mimpi-mimpinya, dan selalu berusaha untuk menjaga aturan dari RabbNya.

Tabik, selamat menjalani hari.

Semoga kita.......

Apa ya, saling kenal saja ya di akhirat nanti, seperti katamu haha

Ohya, katanya mau ngasih nama anaknya nanti jadi Dianra Putri Syahdu, karena katanya aku itu syahdu  orangnya hahaha, ada ada saja anda..

19 Desember 2021 at 20:22

 

 

 


 

 

 

Puisi ; Berisik

 

Ini Adalah Hari yang Berisik

 

Berisik yang tidak mau diam,

Benar ini adalah hari yang berisik

Yang ku inginkan diam

Beberapa kali senyum menghiasi hari.

Tapi senyuman orang dewasa itu belum bearti bahagia

Bisa saja duka, bisa saja menahan cemburu bisa saja karena rona cinta atau bahagia

Meski begitu aku hanya ingin membagi senyum saja

Tidak yang lain

Hari ini kemudian berlalu

Menjadi malam

Malam pun juga berisik

Berisik sekali

Kenapa dunia begitu berisik

Aku ingin kembali ke pantai itu

Berisiknya syahdu

Berisiknya lembut

Berisiknya tidak menganggu

Tapi aku tidak pernah bisa kembali

Pada tempat yang belum kudatangi.

Tapi, disini disini aku

Aku juga bahagia

Aku juga merasakan cinta

Dari Rabb-ku

Tapi kenapa hatiku itu terlalu kaku

Jiwa-jiwa yang katanya rindu

Nyatanya semu

Kata dia, aku adalah penyair

Mungkin mereka akan menyebut ini sebuah puisi

Tapi kataku ini adalah persembunyian

Iya, aku sedang sembunyi dari sifat seorang manusia yang menolak dewasa

Seorang manusia yang menolak perasaan

Seorang manusia yang menolak untuk menghadapi realita

Seorang manusia yang ingin..

Ingin dia, sebagai teman berjalan menuju Dia

Tapi saat bertemu masih saja salah

Masih saja takut.

Padahal mereka juga berisik, memuji cantik pada rupamu

Memuji ada banyak gula di wajahmu

Lalu apalagi

Kemana lagi

Kenapa menghadapi kenyataan serumit ini

Aku hanya ingin dipeluk

Kemudian bercerita

Aku tidak suka dunia yang berisik

Tapi aku telah memilih untuk di hadirkan

Teman, aku butuh teman

Butuh dia yang nyata

Kita saling rasa

Ya Rabb, bagaimana?

Aku ingin di cintai dengan cara sunyi dari katanya

Tapi berisik dari laku dan hatinya

Sederhana tapi nyata.

 

Ini adalah sebuah puisi yang terarsip di memori laptopku , tertulis di tanggal 22 Desember 2021 pada jam 21:51 wib

Tentang Niat dan Aku yang Show Off?

 Dear hari ini terik

dan saya lagi cantik, rambut poni berombak telah panjang melewati telinga sebagiannya saya sisir kebelakang dengan jepitan kecil dan sebagian  lagi tinggal dan mengayun disamping dahi, rambut belakang saya kepang, barusan tengok di kaca, masya Allah, cantik juga ya ciptaan Allah ini, entah siapa laki-laki yang beruntung mendapatkannya, hehe

canda beruntung.

Tapi bukan itu sih, tapi apa..

ah suara WA membuyarkan apa yang akan aku tulis ni.

Dear, mulai sekarang aku  akan rajin mengisi ini dengan ceritaku, agak random, kadang serius, kadang anggun, kadang gimana ya sesuai mood aku saja, cerita ini akan jadi jejak rekam saya nanti di masa depan, atau warisan yang saya akan tinggalkan kepada anak-anak saya insyaAllah, keponakan atau siapa saya orang yang menyayangi saya.

Disini bakal saya tulis semua perjalanan saya dan isi hati saya, terserahlah sudah ada yang tau alamat blok ini, dan terserah mau dia sudah mengunjungi atau tidak.

 Intinya saya akan tetap menulisnya.

Semua Karena Niat

Dear, kemarin sore saya  membaca buku bidadari bumi lagi, buku buku yang saya baca pelan-pelan itu, merasuk begitu dalam bagian hati saya.

momen ketika ustazah Halimah Alayadrus jauh dan tinggal di mesjid dengan jarak yang jauh dari tempatnya mengaji itu, dengan perjalanan naik turun bukit dengan bebatuan, ya aku paham sih gimana rasanya bukit terjal itu, dulu soalnya saya juga pernah begitu, sebelum kampus saya menjadi seperti sekarang satu tahun saya naik turun bukit dengan jalan kaki tapi jaraknya dekat sih dari jalan saya turun angkot, jadi gak ada bandingannya.

Tapi ustazah begitu iklas, meniatkan setiap langkahnya karena Allah, karena untuk syiar, karena untuk kebaikan, dan Tareem dengan penuh masyarakatnya bergemericing tasbih, dan penuh waliyullah disana, hingga seorang nenek-nenek yang berumur sedang menyapu di halamannya mengatakan jika Allah akan memberikan balasan dengan apa yang diniatkan.

hufhhhsss..

Awalnya kalimat yang saya baca itu biasa saja mungkin, tapi saat saya shalat semalam, beberapa kali di ujung shalat hati saya menjadi sesak karena mengingat itu. Tidak tau pasti apa yang membuat saya bisa begitu, mungkin karena selama ini berkaca pada setiap niat saya kali ya..

Entahlah, sampai saat ini mata saya berkaca-kaca mengetik ini, saya tidak tau kenapa kisah sederhana itu menjadi sangat berbekas di hati saya diantara kisah yang lainnya, tapi jika hati saya sudah bergetar karena itu, itu ada sesuatu pertanda yang sangat sulit saya pahami ini.

Entahlah apa..


Show Off

Belakangan saya merasa ada yang membisiki hati saya, jika selama ini saya banyak show off nya, entah bagian mana dan dimana, atau kadang dalam cara berbicara saya, atau saya mengutarakan sesuatu, terlalu banyak yang tidak dipahami oleh diri ini.

Jadi, memang menjadi wanita yang sedikit bicara itu lebih baik kali ya, tapi gimana dong saya tipikalnya bawel kalau sudah sama orang yang saya kenal dan saya nyaman.

tapi kalau sama orang yang baru saya temui atau sudah lama tapi saya gak nyambung tetap calm sih. dan kayanya semua orang memang begitu ya.

Dear, di rek saya sisa uang 400 ribu dan di dompet 5 ribu, Alhamdulillah sih paket internet bisa murah seribu sehari, setelah operator sebelah menstop memberikan gratis ke saya dari kemarin. dear, hape baru yang saya inginkan itu harganya 5 juta, tebak berapa selisih diantara keduanya.

Dik :uang lama 400 ribu, uang butuh 5 juta

haha apaan sih gak jelas.

Tapi gimana ya Allah mau beli hape baru, apa saya buka open donasi aja ya..

Open donasi untuk beli hape, dibutuhkan dana 5 juta, untuk beli hape Dianra, ketik Reg hape kirim ke rekening saya 7230786978 BSI atas nama Dian Rahmatillah.

ntahlah gak jelas, jangan sampai ditiru hal ini.

Dear, pingin rajin puasa ini, pingin punya banyak rezeki dan kertas yang bisa ditukar itu, kertas-kertas yang kalau dikasih ke orang matanya melotot lebar, apalagi saat ini bahan pokok pada naik.

Kemarin, Cek Li cerita, banyak yang minta bantu ke dia, dari orang yang kemarin tidak minta bantu tahun ini pada minta bantu, bahan pokok naik, tapi sandang dan kebutuhan primer lainnya pada murah, persaingan harga dimana-mana.

Kecuali skin ker, mahal-mahal tapi tetap laku keras, seperti barusan saya ke pasar simpang empat untuk beli lotion, yang entah kapan terakhir saya pakai itu, keude kosmetik itu ramai.

 Dear, harga beras 180 ribu satu sak, belum lagi kebutuhan lainnya, kebayang para ayah yang banting tulang di jalanan, para ayah yang meskipun sudah terbatuk-batuk masih tetap mengangkat karung isi kelapa, ya Allah bahagiakan mereka l.uaskan hati mereka ya Allah, mudahkan rezeki mereka..

Khususnya ayahku, abangku..

Dear..

Entah siapa tiba-tiba mengingati hatiku kepada orang di Riau itu, bertanya apa aku sudah lupa atau belum.

Dari paragraf pertama dan terakhir tadi akusih lupa, tapi terakhirnya karena ada yang mengingatiku maka aku bilang aku belum lupa, aku tidak akan memaksa hatiku untuk lupa dear, karena bukan seperti itu cara aku melupakan kali ini.

Kalau memaksa untuk lupa bearti aku menimbun perasaanku, dan bisa jadi kalau ditimbun nanti suatu hari disiram sedikit maka akan lansung tumbuh, seperti kejadian Rina, parah itu mah, cuman ya aku beda sekali dengan kasusnya.

Aku pada orang yang belum aku sama sekali dan tidak paham kenapa begitu dekat, ya lagi-lagi alasannya mungkin dia datang saat memang aku tidak baik-baik saja, atau dia memulainya dengan suatu yang random dan kisah hidup yang dibuatnya menarik hatiku, yang aku tidak tau itu benar adanya atau banyak bumbu pelicin di dalamnya.

Biarkan saja..

Orang dia sudah menampilkan ke saya dia sudah punya ayank kok.

Pingin saya ketik pantangan saya jika nanti punya ayank, tapi ya ngapain yak karena ini belum punya hahaha

 pantangan di media sosial maksudnya.


Dear hari ini cerah, se cerah hatiku dan sesendu ujung hatiku karena tiba-tiba di selimuti rindu, kecil tapi nuansanya  syahdu.

Baik-baik ya diriku, Aceh 29032023

Kesayanganmu, Dianra with Love



































 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 27 Maret 2023

Mau Calm, Mau Anggum D Sunny

Malam ini saya tidak bisa tidur,

entah sedang mikirin apa

tapi kayanya gak mikirin apa-apa deh,

sok iya mikir kaya ada pikiran aja, katanya setan di samping gw.

Setan gabut yang dari tadi mensugesti saya untuk tidak shalat isya dulu dan nonton yusup lagu-lagu ceria.

awas lo setan, ini setelah ini saya bakalan shalat isya dan teraweh dilanjut tadarus sampe sahur, tadarus quran bukan  tadarus barenga ayank. eh..

Dear, tadi selepas shalat magrib saya di telpon Cek li adiknya ayah, diajak ke Lhokseumawe, awalnya saya dipaksa untuk kerumahnya nginap disana, tapi gatau ya kalau beliau minta sahyatu gatau cara nolaknya gimana, ngobrolnya rilex banget. pandai cari celah-celah kecil, ya sih orang pinternya masya Alllah yang satu itu.

Jadilah dalam mobil saya diajak bincang-bincang sama beliau, bahasannya linto, hadeuhh dan kenapa pula saya ikutan curhat, hadeuhhh

beliau ketawa aja dan saya menyesal, kok saya gak bisa berbohong ya sama beliau.

 Ya Allah Dian....

Makin lama makin cantik aja, mmmhh maksud saya tu kok makin lama makin gini aja ya.

dahlah, dah terlanjur pun, tapi disana saya ketemu syari bocah itu makin kesini makin gud luking aja.

Dear, saya mau cerita apa ya, hari ini tu biasa saja, hati baik-baik aja, eh iya kejadian saya blokir  orang itu kapan ya, pokoknya tu orang udah nonton stori saya lagi, tandanya kesal saya sudah selesai, ya ngapain juga sih kesal sama orang, gaje bnget.

Tapi ini serius, saya lebih senang jika dia ngehapus nomer saya, jangan saya yang hapus nanti saya gitu yang mutusinnya kan ga enak gitu kan, atauu apa kek, hapenya dibawa tikus trus nomer saya hilang gitu.

Eh btw hari ini saya lagi nungguin story dia bareng ayanknya sih, mau liat masih kesal gak sayanya hihi.

Kejadian kapan hari tu pas saya reply stroy dia tu, kayanya emang saya lagi kangen aja sama tu orang, kangen sama suaranya, entah suka sama anak kecil yang dia posting kaga jelas, atau mungkin efek belum makan kali ya, gatau ya beberapa hari ini saya gak nafsu makan, sama kaya di ramadhan kemarin juga gini, ga nafsu makan, tapi setelah data valid dan saya keluar jalan-jalan ke jalan depan rumah saya, pulang-pulang saya makan banyak, Alhamdullillah..

Dear, apa ya..

Hari ini abang pulang sebentar, setelah itu berangkat ke Meulaboh, ya Allah semoga abang selalu bahagia dan mudah rezekinya, sehat selalu dan lapang hatinya selalu, sedih sih kalau ingat time ramadhan dimana hari libur ini dia harus ke luar daerah dan kerja keras dimana saat dia hampir patah, ya Allah kuatkan abang saya.

Dear, suara syahdu lantunan ayat suci di dayah dekat rumahku mengiris hati sekali, rasanya tu kalaau gini tu, pingin Ramadhan jangan cepat berlalu, apalagi saat saya belum khatam quran tiga kali.

Mau cerita apa lagi ya, jadi gak lugas cerita lagi disini, soalnya kemarin kapan gitu aku kasih ke anak riau itu diary online aku ini, ngapain juga sih sebenarnya ngasihnya ck, Astaghfirullah..semoga dia gak buka, semoga dia abaikan.

ngapain juga dia tau perasaanku dulu, apa dia buka ya, semoga enggak deh, semoga dia lupa-lupa-lupa, dan gak mau peduli, takut ayanknya marah, atau emang dia gak peduli sama saya lagi jadi ngapain dibuka yak..

mau narik pesannya keburu di hapus, hadeuhhh astaghfirullah...

Ohiya hari ini aku tu biasa aja,gak ingat dia, tapi kayanya dia tu yang ingat saya, feeling saya karena hati saya yang debar-debar gitu, ha ha ha, pede sekali ya saya.

Jelas karena pede adalah hak segala bangsa, jangan sampe deh pede saya itu betul, atau jangan sampe anak orang gagal kawin habis lebaran ni. gagal nikah maksudnya. kan gak lucu..

canda canda canda seriusan ber-ca-nda..

Ya walaupun saya tu belum sepenuhnya lupa, tapi otw lupa kok, apalagi udah bisa shalat ni, baca quran, perasaan itu pasti melebur sendiri tu.

Trus apalagi ya, bosan cerita soal perasaan mulu..

apalagi apalagi apalagi hayoooo

Ha iya, hari ini tu kain tujuh meter setengah datang, buat seragam lumayan bagus sih kainnya dan dibuat kafta yang agak seksi bagus kali ya, haha maksud saya tu kaftan yang berenda dan kelelawar itu loh yang ditengahnya ada renda dan payet mewah itu, gituuuuu

trus apalagi ya, duh ya Allah pingin kaya amalan bulan ramadhan ini, pingin kaya uang kaya sehat, kaya ilmu kaya keberkahan waktu, kaya berbagi, kaya hati kaya jiwa kaya raga, kaya yang baik-baik deh..

Pengen ayank gak yan?

Kayanya di ramadhan ini jangan dulu deh, mau tadarusan sama Quran dulu soalnya bukan sama ayank, lepas lebaran nanti kita tengok lagi. Kayanya emang hati saya damai-damai aja sih ini, ya jelas damai semalam udah hujan soalnya. yeyeye

Udahlah pamit ya mau tadarus. Semangat 3 kali khatam..

Mangats Dian...

Ohiya jangan sakit dulu ya, jadi banyak ngobrol lagi, dimana-mana, pokoknya mode dian calm on, mode dian calm dan anggun yang selalu terlihat di luar on, ya emang dominannya saya calm dan anggun sih, cuman agak bocor aja kalau udah nyambung.

Pokoknya mau calm, dah gitu aja,bye..

Aceh 280323 00.05 WIB









































Minggu, 26 Maret 2023

Entahlah

 Malam ini hujan

jadi kalau mau menangis besar-besarpun tak ada masalah, tak ada yang dengar

orang-orang di rumah sudah shalat teraweh semuanya.

dan aku membaca lagi buku harian onlineku ini, banyak yang di drafkan juga, tapi baru saja aku meberikan buku ini ke orang asing, padahal untuk apa ya, apa perlu, apa dia akan membuka, apa dia mau tau, terserah.

kalau mau jujur, sampai sekarang saya masih belum sepenuhnya ikhlas untuk melupakan dia, walaupun dia sudah.

kalau dulu sewaktu kecil saya selalu geram dengan tema cinta yang menye-menye kini saya tau bahwa yang namanya tentang perasaan itu begini dasarnya.

Ya, kalau saya paham, saya sadar jika merasakan hal itu adalah hati saya yang belum utuh melupakan dia.

Tapi saya sudah blokir dia, sebab semula saya kira saya sudah benar-benar melupakan dia, semalam misalnya, saya kira saya sudah berhasil ternyata belum.

Saya tidak suka story dia, itu kesannya terlalu membanding-bandingkan saya.

Saya sudah lelah dengan semua perbandingan yang saya terima disini, cukup jangan sampai di online juga dong.

Saya tau mungkin orang yang dia cintai itu punya banyak kelebihan menurutnya dari saya, tapi bukan bearti saya juga gak punya kelebihan, saya punya kok.

Saya tau dia banyak memiliki kelebihan, dia lebih mencolok di hatinya, yaudah sih cukup saya senang kamu bahagia, tapi saya tidak senang dengan beberapa perbandingan.

Duh, astaghfirullah, munngkin dia gak niat gitu ya, hanya saya saja yang baper..

Maafkan saya wahai hati..

Tapi ya saya akui saya juga terlalu mempunyai ego tinggi, saya yang..

saya yang mungkin terlalu khawatir terhadapa penolakan.

padahal saya baik-baik saja, mungkin ini adalah sebuah refleksi iman saya, seperti pada surat al ankabut ayat 2 yang intinya setiap manusia yang mengaku beriman itu di uji, dan tahun keduaa ini saya di uji pada perasaan saya sendiri, saya ditegur pada sikap saya sendiri.

Iya, mungkin juga selepas ini bakalan lebih baik lagi kok.

Oh iya, memang mood saya agak berankan jika sedang dalam kondisi halangan, ya namanya juga cewek ya.7

Dear malam ini saya membaca banyak cerita masa lalu saya dari tahun 2017 yang saya tulis lanusng tanpa edit (kebanyakannya) dan disana itu pembahsannya banyak tentang jodoh dimana jodoh dimana, padahal saya ingat itu di tahun itu ada yang sedang mendekati saya tu, tapi tidak saya respon.

Astaghfirullah, memang sayanya saja belum siap waktu itu, dan benar sih, mental lahir batin saya belum siap.

Disini sih banyak saya tulis tentang perasaan dominannya, ya karena ini pelariannya.

Tapi untuk malam ini, saya kayanya langkah saya sudah betul blokir dan hapus nomernya, iya saya berhak mendapatkan yang lebih baik darinya, ya dia baik, tapi ada yang lebih baik.

Dear semenjak mimpi mengerikan kemarin dan aku ikhlas, rasanya lapang dan Alhamdulillah tidak ada lagi mimpi buruk lagi, hanya Marliza kemarin masih bercerita jika dia masih sakit dan masih mimpi yang kurang bagus juga.

entahlah, refleksi dosa ataupun lelah kali ya..

Sebagai seorang yang pernah kalah saya ingin merasa menang tanpa harus membuat orang lain merasa kalah, tapi sebagai seorang yang terlahir sebagai petarung insya Allah saya punya 1001 cara untuk menang, tapi kadang saya pikir buat apa bertarung, apa setelah bertarung itu derajat saya naik di sisi Allah, apa setelah bertarung itu saya lansung berjumpa Nabi.

Apa iya,

atau apakah setelah bertarung debm akan mengantikan corong merahnya menjadi hijau, kan engga..

Dan pada beberapa pertarungan ini rasanya tidak ada yang mengubah banyak hal, kecuali ego saja yang terlalu di depankan.

Baiklah, saya lupa mau nulis apa lagi..

Oh iya mungkin besok saya mulai berpuasa, dan saya akan fokus dalam bulan ini, dan hari ini adalah terakhir story random saya.

dan mungkin ini catatan terakhir untuk Riau, yan hati saya telah diam-diam terbang kesana secara tidak saya sadari, yang bersamanya membuat saya merasa lain, yang ternyata dia terlalu salah menilai saya dan mengungkapkan sayangnya untuk saya, yang mungkin kuyakin dia akan menyesal setelah itu.

Yang dia dalam respon kecilnya membuat saya diam-diam merasa dia itu yang kubutuhkan, walau pada banyak hal da tidak punya, tapi saya bisa merasa memakluminya dan merasa cukup unntuk itu, entahlah saya yang terlalu beda, atau memang dia yang terlalu egois.

Entahlah saya yang memang mudah diambil hatinya karena dia datang disaat hari-hari kesepian dan menjalani hari yang tidak mudah, entahlah saya yang terlalu dini atauhati yang terlalu sepi, menguatkan banyak orang inti tapi sebenarnya diri masih kaku sekali.

Entahlah,

Sudahlah saya akui saya sayang dengan dia, tapi dasarnya kami bukan takdir saja, jadi tidak apa-apa.

Saya yakin ada yang lebih baik disini, tapi walau bukan itu sebenarnya rasa kecewa saya, entahlah apa, terkadang kata-kata miskin sekali menjelaskan paham rasa.


Dianku, insya Allah setelah ini kamu lebih bahagia ya..

Tetaplah menjadi Dian yang dibilang Waled dulu, yang katanya arti namanya adalah lampu yang dirahmati Allah, lampu yang dimana-mana menjadi pelita bagi orang lain, tetaplah hidup bermanfaat ya. Luka sedikit gak apa..











 

 

 

 











Cerita Dalam Dunia Bayangan



Bukan Seperti Cinta yang Aku Impikan

Bahkan aku tidak memikirkan apa-apa lagi seain pikiranku yang telah semakin tumbuh dan becabang liar di samudera kepalaku. Merindui adalah salah satu celah dari detik yang kumiliki,  beberapa kali aku ingin mengatakan aku benci dan aku lelah beberapa kali aku tersadar jika aku  dalam kata-kata menyerah itu, sungguh aku adalah orang yang paling rugi dan lelah.

Siang itu masih dalam balutan langit bumi khalistuwa yang indah, aku dan bebarapa temanku masih berjalan riang, menyesuri sudut-sudut jalan kampus yang kaku, tapi bersama mereka tidak pernah kaku, ada saja pembahasan yang renyah dan mengundang tawa yang membludak, seperti biasa Rere masih menjadi pemimpinnya. Anak hitam manis itu selalu begitu, selalu menjadi ketua bagian untuk membicarakan hal-hal konyol yang kadang tidak sempat dipikirkan dan masuk akal, tapi menjadi bahan lelucon yang membuat sakit perut bersamanya.
Tapi semester ini, sudah mulai beda, tawa menggema itu selalu diakhiri dengan pikiran tentang menjadi mahasiswa akhir.
“Proposal euy, proposal...” Seperti biasa Iin selalu bertingkah sebagai mak-mak yang suka mengingati.
Sontak pembahasan mereka pun berubah, mukanya mulai kuyu, lusuh apalagi Rere, aku tahu anak itu, dia tipe anak yang tidak ingin menyia-nyiakan uang orang tua, paling rajin belajar dan cacatannya paling lengkap diantara kami, meskipun kami akan kebingungan membaca catatannya itu, soalnya dia menulis apa saja yang dosen jelaskan, mulai poin-poin, sampai dengan contoh sederhana yang dikatakan dosen, sehingga kami akan tertawa geli ketika membaca catatannya. Seperti pada mata kuliah hukum pidana,dosen yang menjelaskan tentang contoh kasus antara cowok dan cewek yang bersengketa, itu masuk ke dalam contoh yang bagaimana.
Tidak hanya Rere, begitu juga Vivi si cewek aneh yang mengakui tidak bisa hidup jomblo, dia juga akan pusing jika harus mengingat tentang ini. Aku? Apalagi bingung benar-benar bingung, bagiku menyelesaikan proposal adalah menyelesaikan tantangan separuh mimpi, agak lebay mungkin, tapi ya begitulah. Meskipun begitu mukaku masih bisa dikontrol, aku seolah sok santai dan berujar.
“Proposal itu bukan dicemasi, tapi dicari, dipikirkan diolah, kalau gak belum dapat, please jangan rusak hari ini gara-gara dia” Kataku sok tenang, sok santai.
Beragam tanggapan lain yang aku dengar dari mereka, tapi aku hanya membalasnya dengan senyum, kecuali untuk tanggapan yang positif dan negatif. Untuk tanggapan yang positif aku aminkan dan untuk yang negatif aku berdoa dan berlindung kepada Allah agar hal tersebut tidak terjadi.
Pembahasan semester akhir adalah pembahasan yang klasual diantara kami, didalamnya bercampur aduk dengan berbagai tema lain, beradu padu. Sala satunya pembahasan calon imam, hemm... sepertinya pada pembahsan proposal pasti diiringin dengan pembahasan jodoh bahkan pembahsan jodoh hampir kalah tenar dengan pembahasan proposal itu sndiri.
“Heumm... Andaikan nanti pas aku buat skripsi, ada yang menemani, atau ada yang bantu kita lembur malam sambil bantu kita buatnya..” kata Seseorang diantara kami sore itu di sebuhak kantin langganan satu ruang.
“Unchhhh.....” Seorang yang lain menyeru sambil meletakkan tangna rapi dibawah pipinya, matanya setengah terpejam menmbayangkannya.
“Terus ada yang nyemangati...” Sambung yang lain lagi.
Aku tidak menyahit apapun, keculai dengan menghentikan aktivitasku yang sedang membuka hape-hape. “Ah, seandainya mereka tahu, itu yang sedang aku mimpikan”
Hampir seluruh anak angkatan aku seperti itu kecuali satu dua orang yang sepertinya memeluk prinsip wainita lebih modern dengan bekarir dulu, kuliah yang benar, ambil SII dan kerja baru menikah maka ketika itu dia akan berseru.
“Sibuk calon imam aja, kerja dulu dong baru nikah”
“Eh, kerja ya kerja, nikah ya nikah” salah seorang yang lain mneyahutinya.
“Tapi kan yang namnaya kita udah nikah, mana sempat berkarir cemerlang lagi, wanita itu harus modern dan mandiri donk”.
Banyak argumen yang mereka ributkan kemudian, dan menjadi topik hangat ditengah kantin sore itu. Saat itu, aku tidak banyak menanggapi, bagiku mau kerja atau menikah itu pilihan setiap orang, tapi menurutku mau jadi apapun memang wanita itu sah-sah saja, asalakan dia kembali dan tidak lupa pada kodratnya, wanita yang mulai dengan menjadi seorang istri dan ibu yang bertangung jawab dan aku sendiri, aku bukan tipe wanita yang gila kerja, tapi aku gila karir, bagaimana maksudnya itu. Aku ingin menjadi pekerja dirumah bersama anak-anak dan suamiku kelak, aku paling benci memakai baju jas dan sepatu  hak lalu pergi pagi pulang petang, aku tidak suka kerja kantoran. Tapi aku ingin tetap berpenghasilan. Aku ingin menjadi penulis yang tetap menghasilkan walaupun tinggal dirumah dan dalam setiap doaku aku selau mendoakan agar Allah mengirim lelaki yang tidak membuatku harus kerja kantoran dan mendukung hobiku.
Lelaki dimasa depan itu. Lelaki yang menawarkan surga, mendekatkan surga, menebarkan cinta surga, cinta surga, perasaan yang sederhana tapi membimbing. Dimana bisa aku temukan orang seperti itu? Atau apakah orang seperti itu bisa menemukanku. Aku terhenti pada pertanyaan yang belum kutahu karena.
Mengingat pembahasan itu, pikiranku lansung kepada orang itu, orang di dunia bayangan itu, ada celah angin yang memaksa masuk dalam jendela yang telah kukunci, menyelinap diantara angin siang, sepertinya itu angin rindu. “Ah, andai orang itu ada didunia nyata, bukan dunia bayanganku. Orang itu masih sama, orang yang sama dalam ceritaku dulu, abang yang unik dan sok banyak tahu, meskipun dia tahu. Aku sudah mengenal dia cukup lama, meski dengan komunikasi yang masih bisa dihitung jari. Kami jarang  komunikasi dengan alasan dia yang sedang sibuk dengan dunianya, mematikan hape dan fokus belajar di sebuah pesantren. Dalam komunikasi hitungan jari itu, aku mengenal dia, mengenal dari satu persatu kata-katanya. Dia menyenangkan, membimbing,dan aku mulai tahu kenapa dia begitu mudah disukai, dikagumi, atau bahkan dicintai. Tidak peduli aku yang mungkin terlalu dini untuk menvonis, tapi yang aku tahu, dia punya pesona itu. Tapi dia bagiku masih dalam dunia bayangan, dan aku adalah orang yang takut menarik dia dalam dunia nyataku, takut karena aku belum siap dalam dugaanku, dugaan yang akan membuat aku jatuh.
“Adek Trauma?


Akhir Dari Move On

 Serius ini yang terakhir. janji deh.. Soal ramadhan yang lalu, dan saya yang sudah sepenuhnya ikhlas hingga lebaran sebuah cerita yang memb...